Senin, 26 Maret 2018

Tugas 1 Perekonomian Indonesia


Pendapatan Perkapita
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia yang diukur bedasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp10.569,7 triliun, dengan PDB perkapita atau pendapatan rata-rata penduduk Indonesia mencapai Rp 41,9 juta per tahun pada tahun 2014.

Pendapatan rata-rata orang Indonesia menunjukkan kenaikan sejak 2012. PDB per kapita 2012 sekitar Rp 35,11 juta per tahun, lalu naik menjadi Rp 38,28 juta per tahun pada 2013.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 mencapai 5,02 persen melambat dibanding 2013 5,58 persen.
Pada tahun 2016 Produk domestic Bruto (PDB) mencapai angka 12.406,8 triliun degan pendapatan perkapita sebesar 47,9 juta per tahun.
Untuk lebih jelas di bawah ini merupakan data tabel perkembangan beberapa agregat pendapatan dan pendapatan per kapta dari tahun 2010-2016

Rincian
2010
2011
2012
2013
2014
2015*
2016**
Produk Domestik Bruto (miliar rupiah)
6 864 133.1
7 831 726.0
8 615 704.5
9 546 134.0
10 569 705.3
11 531 716.9
12 406 809.8
Produk Domestik Bruto per kapita (ribu rupiah)
28 778.2
32 363.7
35 105.2
38 365.9
41 915.9
45 140.7
47 957.4
Produk Nasional Bruto (miliar rupiah)
6 681 362.2
7 614 833.3
8 372 511.5
9 260 807.8
10 215 312.2
11 153 394.9
11 986 721.6
Produk Nasional Bruto per kapita (ribu rupiah)
28 011.9
31 467.5
34 114.3
37 219.2
40 510.5
43 659.8
46 333.6
Pendapatan Nasional (miliar rupiah)
5 172 926.0
5 967 173.9
6 510 395.3
7 188 558.5
7 911 932.2
8 428 985.8
9 411 096.0
Pendapatan Nasional per kapita (ribu rupiah)
21 687.7
24 658.7
26 527.0
28 890.8
31 376.0
32 995.1
36 377.7
Jumlah penduduk pertengahan tahun 1(juta orang)
238.5
242.0
245.4
248.8
252.2
255.5
258.7


Laju Inflansi
Dalam ilmu ekonomiinflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. 
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Negara imdonesia mempunyai tingkat inflasi yang sedang yakni rata-rata tingkat inflasi tahunan sekitar 8.5% dalam periode yang sama. tingkat dan kecendrungan inflasi di Indonesia lebih tinggi di banding negara-negara berkembang yang lain. Negara berkembang lain hanya mengalami rata-rata tingkat inflasi antara 3% sampai 5% pada periode 2005-2014.
Agar lebih jelas data dapat dilihat di dalam tabel inflansi Indonesia dari tahun 2005-2018 di bawah ini.

Bulan
2005
2006
2007
2008
2009
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
Januari
118.53
1.43
138.72
1.36
147.41
1.04
158.26
1.77
113.78
-0.07
Februari
118.33
-0.17
139.53
0.58
148.32
0.62
159.29
0.65
114.02
0.21
Maret
120.59
1.91
139.57
0.03
148.67
0.24
160.81
0.95
114.27
0.22
April
121.00
0.34
139.64
0.05
148.43
-0.16
161.73
0.57
113.92
-0.31
Mei
121.25
0.21
140.16
0.37
148.58
0.1
164.01
1.41
113.97
0.04
Juni
121.86
0.5
140.79
0.45
148.92
0.23
110,08*)
2,46*)
114.1
0.11
Juli
122.81
0.78
141.42
0.45
149.99
0.72
111.59
1.37
114.61
0.45
Agustus
123.48
0.55
141.88
0.33
151.11
0.75
112.16
0.51
115.25
0.56
September
124.33
0.69
142.42
0.38
152.32
0.8
113.25
0.97
116.46
1.05
Oktober
135.15
8.7
143.65
0.86
153.53
0.79
113.76
0.45
116.68
0.19
November
136.92
1.31
144.14
0.34
153.81
0.18
113.9
0.12
116.65
-0.03
Desember
136.86
-0.04
145.89
1.21
155.5
1.1
113.86
-0.04
117.03
0.33
Tingkat Inflasi
17.11
6.6
6.59
11.06
2.78

Bulan
2010
2011
2012
2013
20142)
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
Januari
118.01
0.84
126.29
0.89
130.9
0.76
136.88
1.03
110,992)
1.07
Februari
118.36
0.3
126.46
0.13
130.96
0.05
137.91
0.75
111.28
0.26
Maret
118.19
-0.14
126.05
-0.32
131.05
0.07
138.78
0.63
111.37
0.08
April
118.37
0.15
125.66
-0.31
131.32
0.21
138.64
-0.1
111.35
-0.02
Mei
118.71
0.29
125.81
0.12
131.41
0.07
138.6
-0.03
111.53
0.16
Juni
119.86
0.97
126.5
0.55
132.23
0.62
140.03
1.03
112.01
0.43
Juli
121.74
1.57
127.35
0.67
133.16
0.7
144.63
3.29
113.05
0.93
Agustus
122.67
0.76
128.54
0.93
134.43
0.95
146.25
1.12
113.58
0.47
September
123.21
0.44
128.89
0.27
134.45
0.01
145.74
-0.35
113.89
0.27
Oktober
123.29
0.06
128.74
-0.12
134.67
0.16
145.87
0.09
114.42
0.47
November
124.03
0.6
129.18
0.34
134.76
0.07
146.04
0.12
116.14
1.5
Desember
125.17
0.92
129.91
0.57
135.49
0.54
146.84
0.55
119
2.46
Tingkat Inflasi
6.96
3.79
4.3
8.38
8.36

Bulan
2015
2016
2017
2018





IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi
IHK
Inflasi





Januari
118,71
-0,24
123,62
0,51
127,94
0,97
132,10
0,62





Februari
118,28
-0,36
123,51
-0,09
128,24
0,23
132,32
0,17





Maret
118,48
0,17
123,75
0,19
128,22
-0,02







April
118,91
0,36
123,19
-0,45
128,33
0,09







Mei
119,50
0,50
123,48
0,24
128,83
0,39







Juni
120,14
0,54
124,29
0,66
129,72
0,69







Juli
121,26
0,93
125,15
0,69
130,00
0,22







Agustus
121,73
0,39
125,13
-0,02
129,91
-0,07







September
121,67
-0,05
125,41
0,22
130,08
0,13







Oktober
121,57
-0,08
125,59
0,14
130,09
0,01







November
121,82
0,21
126,18
0,47
130,35
0,2







Desember
122,99
0,96
126,71
0,42
131,28
0,71







Tingkat Inflasi

3,35

3,02

3,61

0,79

Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.
Jumlah penduduk miskim di Indonesia pada bulan maret tahun 2012 mencapai angka 10,65 juta orang dan mengalami penurunan pada bulan September 2012 menjadi 10,51 juta orang. jumlah ini selalu mengalami kenaikan aupun penurunan tiap tahunnya, tapi pada bulan September 2017 jumlah penduduk miskin Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu menjadi 10,27 juta orang karena pada bulan sebelumnya tepatnya bulan maret 2017 angka kemiskinan mencapai 10,67 orang.
Untuk lebih jelas kenaikan dan penurunan angka kemiskinan dapat di lihat pada tabel Jumlah Penduduk Miskin, Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan, 1970-2017.


Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang)
Persentase Penduduk Miskin
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Kota
Desa
Kota+Desa
Kota
Desa
Kota+Desa
Kota
Desa
1970
n.a
n.a
70,00
n.a
n.a
60,00
n.a
n.a
1976
10,00
44,20
54,20
38,80
40,40
40,10
4 522
2 849
1978
8,30
38,90
47,20
30,80
33,40
33,30
4 969
2 981
1980
9,50
32,80
42,30
29,00
28,40
28,60
6 831
4 449
1981
9,30
31,30
40,60
28,10
26,50
26,90
9 777
5 877
1984
9,30
25,70
35,00
23,10
21,20
21,60
13 731
7 746
1987
9,70
20,30
30,00
20,10
16,10
17,40
17 381
10 294
1990
9,40
17,80
27,20
16,80
14,30
15,10
20 614
13 295
1993
8,70
17,20
25,90
13,40
13,80
13,70
27 905
18 244
1996
7,20
15,30
22,50
9,70
12,30
11,30
38 246
27 413
1996
9,42
24,59
34,01
13,39
19,78
17,47
42 032
31 366
1998
17,60
31,90
49,50
21,92
25,72
24,20
96 959
72 780
1999
15,64
32,33
47,97
19,41
26,03
23,43
92 409
74 272
2000
12,31
26,43
38,74
14,60
22,38
19,14
91 632
73 648
2001
8,60
29,27
37,87
9,79
24,84
18,41
100 011
80 382
2002
13,32
25,08
38,39
14,46
21,10
18,20
130 499
96 512
2003
12,26
25,08
37,34
13,57
20,23
17,42
138 803
105 888
2004
11,37
24,78
36,15
12,13
20,11
16,66
143 455
108 725
2005
12,40
22,70
35,10
11,68
19,98
15,97
165 565
117 365
2006
14,49
24,81
39,30
13,47
21,81
17,75
174 290
130 584
2007
13,56
23,61
37,17
12,52
20,37
16,58
187 942
146 837
2008
12,77
22,19
34,96
11,65
18,93
15,42
204 896
161 831
2009
11,91
20,62
32,53
10,72
17,35
14,15
222 123
179 835
2010
11,10
19,93
31,02
9,87
16,56
13,33
232 989
192 354
Maret 2011
11,05
18,97
30,02
9,23
15,72
12,49
253 016
213 395
September 2011
10,95
18,94
29,89
9,09
15,59
12,36
263 594
223 181
Maret 2012
10,65
18,49
29,13
8,78
15,12
11,96
267 408
229 226
September 2012
10,51
18,09
28,59
8,60
14,70
11,66
277 382
240 441
Maret 2013
10,33
17,74
28,07
8,39
14,32
11,37
289 042
253 273
September 2013
10,63
17,92
28,55
8,52
14,42
11,47
308 826
275 779
Maret 2014
10,51
17,77
28,28
8,34
14,17
11,25
318 514
286 097
September 2014
10,36
17,37
27,73
8,16
13,76
10,96
326 853
296 681
Maret 2015
10,65
17,94
28,59
8,29
14,21
11,22
342 541
317 881
September 2015
10,62
17,89
28,51
8,22
14,09
11,13
356 378
333 034
Maret 2016
10,34
17,67
28,01
7,79
14,11
10,86
364 527
343 647
September 2016
10,49
17,28
27,76
7,73
13,96
10,70
372 114
350 420
Maret 2017
10,67
17,10
27,77
7,72
13,93
10,64
385 621
361 496
September 2017
10,27
16,31
26,58
7,26
13,47
10,12
400 995
370 910


Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Pada tahun 2013 total penganguran di Indonesia sebanyak 7.240.897 jiwa dan mengalami penurunan yang lumayan signifikan pada tahun 2017 yaitu menjadi 7.005.262 jiwa. Tandanya dalam periode 4 tahun pengangguran di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 235.635 jiwa, untuk lebih detailnya dapat di lihat dalam tebel di bawah ini.
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
2013
2014
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Tidak/belum pernah sekolah
112,435
81,432
134,040
74,898
124,303
55,554
94,293
59,346
92,331
62,984
Tidak/belum tamat SD
523,400
489,152
610,574
389,550
603,194
371,542
557,418
384,069
546,897
404,435
SD
1,421,873
1,347,555
1,374,822
1,229,652
1,320,392
1,004,961
1,218,954
1,035,731
1,292,234
904,561
SLTP
1,821,429
1,689,643
1,693,203
1,566,838
1,650,387
1,373,919
1,313,815
1,294,483
1,281,240
1,274,417
SLTA Umum/SMU
1,874,799
1,925,660
1,893,509
1,962,786
1,762,411
2,280,029
1,546,699
1,950,626
1,552,894
1,910,829
SLTA Kejuruan/SMK
864,649
1,258,201
847,365
1,332,521
1,174,366
1,569,690
1,348,327
1,520,549
1,383,022
1,621,402
Akademi/Diploma
197,270
185,103
195,258
193,517
254,312
251,541
249,362
219,736
249,705
242,937
Universitas
425,042
434,185
398,298
495,143
565,402
653,586
695,304
567,235
606,939
618,758
Total
7,240,897
7,410,931
7,147,069
7,244,905
7,454,767
7,560,822
7,024,172
7,031,775
7,005,262
  7,005,262 

Berikut beberapa penjelasan tentang pendapatan per kapita,laju inflansi,kemiskinan,dan pengangguran semoga dapat bermanfaat terimakasi.

Referensi :


Antecedents of pronouns and Dangling constructions

ANTECEDENTS OF PRONOUNS Antecedent is the grammatical term used to refer to the noun that a pronoun replaces. An antecedent comes before...