Selasa, 24 April 2018

Tugas 2 Perekonomian Indonesia


KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.

Penyebab Kemiskinan
Dalam data statistic yang dikeluarkan oleh BPS, konsep kemiskinan merujuk pada kemampuan seseorang atau rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dasar yang dirumuskan sebagai ketidak mampuan seseorang yang diukur dari sisi ekonomi yang dimana pergerakan jumlah fluktuatif angka kemiskinan yang sering kali berubah di sebabkan oleh berapa factor penyebab terjadinya kemiskinan di sebuah wilayah, antara lain :
1. Tingkat Pendidikan Yang Rendah
Factor pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang mana jika tidak terpenuhi akan menjadi bom waktu yang menyebabkan seseorang kurang mempunyai ketrampilan tertetu yang diperlukan dalam kehidupannya yang berakibat pada keterbatasan kemampuan untuk memasuki dunia kerja.
2. Faktor Malas bekerja
Hal ini merupakan penyakit yang sering sekali menjangkiti seseorang untuk maju dan merubah nasibnya, banyak beranggapan bahwa nasib dan takdir dalam kemiskinan adalah sebuah jalan hidup sehingga menyebabkan seseorang acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bekerja.
3. Terbatasnya Lapangan Kerja
Ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian arah politik dan kebijakan sebuah Negara maupun wilayah akan langsung membawa konsekusensi keterbatasan lapangan kerja yang berdampak langsung dalam mendorong terjadinya kemiskinan.
4. Keterbatasan Modal
Sebuah idiom klasik ketika memutuskan untuk merubah taraf hidup untuk lebih baik, tidak memiiki modal dalam rangka menerapkan ketrampilan yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu.
5. Beban Keluarga
Merupakan permasalahan yang sangat serius ketika banyaknya jumlah anggota keluarga tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan yang akan menimbulkan kemiskinan, karena se-iring banyaknya anggota keluarga akan semakin meningkat tuntutan dan beban hidup yang harus dipenuhi.

Program Pemerintah Yang Dilakukan
Berikut ini adalah program-pogram pemerintah dalam menanggulagi kemiskinan di Indonesia.
1.  Anggaran untuk program-program yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas dan kegiatan padat karya.
2. Mendorong APBD provinsi, kabupaten dan kota pada tahun-tahun selanjutnya untuk meningkatkan anggaran bagi penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja
3. Tetap mempertahankan program lama seperti:
a) BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
b) RASKIN (Beras Miskin)
c) BLT (Bantuan Langsung Tunai)
d) Asuransi Miskin, dsb
4. Akselerasi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga khususnya harga beras (antara lain: menjaga harga beras dipasaran tidak lebih dari Rp.5000,- per Kg)
5. Memberikan kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan.
6.  Sinergi masyarakat dengan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan
7. Mendayagunakan potensi dan sumberdaya lokal sesuai karakteristik wilayah
8. Menerapkan pendekatan budaya lokal dalam proses pembangunan
9. Prioritas kelompok masyarakat paling miskin dan rentan pada desa-desa dan kampung-kampung paling miskin
10. Kelompok masyarakat dapat menentukan sendiri kegiatan pembangunan yang dipilih tetapi tidak tercantum dalam negative list
11. Kompetitif: desa-desa dalam Kecamatan haus berkompetisi untuk memperbaiki kualitas kegiatan dan cost effectiveness
12. PPK, P2KP, PPIP SPADA dan diperkuat program-program kementrian/lembaga
13. Program Keluarga Harapan (PKH), berupa bantuan khusus untuk pendidikan dan kesehatan
14. Program pemerintah lain yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat miskin kepada sumber permodalan usaha mikro dan kecil, listrik pedesaan, sertifikasi tanah, kredit mikro.
15. Program Pengembangan Bahan Bakar Nabati (EBN). Program ini dimaksudkan untuk mendorong kemandirian penyediaan energi terbaukan dengan menumbuhkan “Desa Mandiri Energi”.
16. Penegakan hukum dan HAM, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi.
17. Percepatan pembangunan infrastruktur
18. Pembangunan daerah perbatasan dan wilayah terisolir
19. Revitalisai pertanian, perikanan, kehutanan, dan perdesaan
20. Peningkatan kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan dan ketertiban, serta penyelesaian konflik
21. Peningkatan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan
22. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri).

Perubahan Setelah Adanya Program Pemerintah
Sejak tongkat estafet kepemimpinan di pegang oleh presiden terpilih joko widodo segenap harapan juga di gantungkan pada presiden yang terpilih dari proses demokrasi. Sejak terpilih pada tahun 2014 dengan masa kepemimpinan sampai pada 2019, berbagai kebijaksanaan yang telah di buat dan direncanakan sebelumnya sejak awal masa kampanye pemelihan presiden di antaranya kebijaksanaan satu desa 1 miliar atau yang kita sebut sebagai dana desa. 
Selain itu pemerintah dalam proses pemerintahan juga membuat kebijaksanaan mencabut subsidi bbm jenis pertamax dan solar pada akhir 2014. Pencabutan subsidi ini dengan alasan untuk efesiensi anggaran pembangunan, karena dengan adanya subsidi ini membembani APBN dan pelaksanaan pembangunan yang sudah di rencanakan pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan. Solusi yang ditawarkan pemerintah yaitu mengalihkan anggaran subsidi pada sektor-sektor yang produktif.
Kini setelah tiga tahun menjalankan roda pemerintahan lewat program-program kerjanya rakyat tentu menunggu dan melihat apakah program-program tersebut dalam realisasinya seperti apa, khususnya dalam penanggulangan kemiskinan. Lewat kebijaksanaan pencabutaan subsidi
bbm dan Dana Desa. Selain itu, kebijaksanaan pemerintahan terkait dengan penyaluran Dana ke Desa di Indonesia memberikan semangat dan harapan baru bagi pembangunan di desa yang selama ini terisolir dari namanya pembangunan hingga menciptakan ketimpangan spasial. 
Khususnya dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Lewat kebijaksanaan Penyaluran dana ke desa, harapan terbesar adalah akan memunculkan ekonomi masyarakat yang mandiri dan munculnya lapangan kerja baru dan menanggulangi problem kemiskinan di desa. Dalam kebijaksanaannya terkait dengan dana desa hingga tahun 2017 pemerintah menganggarkan lewat APBN sebesar 60 Trilun, angka ini lebih besar dari tahun sebelumnya di mana pada tahun 2015 sebesar 20.766 triliun dan 2016 sebesar 46.982 Triliun. Adanya kenaikan dana desa ini sekaligus menjawab kesungguhan pemerintah terhadap penanggulangan kemiskinan.
Mencermati kebijaksanaan pemerintah tersebut tentu kita berharap ada perubahan yang terjadi dengan kehidupan sosial di akar rumput terutama mengenai kemiskinan yang dari rezim ke rezim selalu menjadi persoalan yang tak kunjung selesai. Sebagai rakyat tentu kita berharap besar kepada pemerintah untuk mampu menyelesaikan persoalan mendasar rakyat. Karena dengan tercukupinya kehidupan sandang, dan pangan masyarakat persoalan sosial lainnya seperti pendidikan dan kesehatan akan lebih mudah diselesaikan. Namun demikian untuk mewujudkan itu semua kita butuh waktu dan kekonsistenan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
Tepat pada bulan desember ini kita telah memasuki tahun ke tiga kepemimpinan Presiden Joko widodo, yang artinya dengan segala kebijaksanaan pemerintah lewat program kerjanya yang telah di laksanakan kini saatnya kita melihat realisasi atau pencapain dari kebjaksanaan-kebijaksanaan yang telah di buat. Khususnya pencapaian dalam penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. 
Dari data yang bersumber dari BPS, tingkat kemiskinan di Indonesia sampai Maret 2017 mencapai 27.77 juta jiwa atau dalam presentasi sebesar 10.64 . angka tingkat kemiskinan ini di sumbangkan oleh desa sebesar 17.10 atau dalam presentasinya 13.93  dan kota sendiri menyumbang sebesar 10.67 juta jiwa. Dengan presentasi  7.72. untuk pendapatan perkapita, setiap bulan penduduk miskin yang hidup di kota memperoleh pendapatan perkapitanya sebesar Rp 385 621. Sedangkan penduduk miskin desa memperoleh pendapatan perkapitanya adalah Rp 361 496. Dari data Tingkat kemiskinan penduduk tahun 2017 periode maret, bisa di bilang jumlah penduduk miskin di indonesia mengalami penurunan dan diikuti dengan naiknya pendapatan perkapita penduduk miskin dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 dan 2016.
Angka tingkat kemiskinan tersebut bila dicermati masih tinggi jumlah penduduk miskin di Indonesia. Meskipun masih tergolong tinggi  jumlah penduduk miskin, penanggulangan kemiskinan di rezim kepemimpinan Joko widodo bisa di anggap konsisten dalam menanggulangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

Gagasan
Ada beberapa program yang perlu dilakukan agar kemiskinan di Indonesia bisa dikurangi.
·         meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar lagi.
·         pembagian tanah/lahan pertanian untuk petani. Paling tidak separuh rakyat (sekitar 100 juta penduduk) Indonesia masih hidup di bidang pertanian. Menurut Bank Dunia, mayoritas petani Indonesia memiliki lahan kurang dari 0,4 hektar. Bahkan ada yang tidak punya tanah dan sekedar jadi buruh tani. Kadang terjadi tawuran antar desa hingga jatuh korban jiwa hanya karena memperebutkan lahan beberapa hektar!
·         tutup bisnis pangan kebutuhan utama rakyat dari para pengusaha besar. Para petani/pekebun kecil sulit untuk mengekspor produk mereka. Sebaliknya para pengusaha besar dengan mudah mengekspor produk mereka (para pengusaha bisa menekan/melobi pemerintah) sehingga rakyat justru bisa kekurangan makanan atau harus membayar tinggi sama dengan harga Internasional. Ini sudah terbukti dengan melonjaknya harga minyak kelapa hingga 2 kali lipat lebih dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan akibat kenaikan harga Internasional. Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa.
·         lakukan efisiensi di bidang pertanian. Perlu dikaji apakah pertanian kita efisien atau tidak. Jika pestisida kimia mahal dan berbahaya bagi kesehatan, pertimbangkan predator alami seperti burung hantu untuk memakan tikus, dsb. Begitu pula jika pupuk kimia mahal dan berbahaya, coba pupuk organik seperti pupuk hijau/kompos. Semakin murah biaya pestisida dan pupuk, para petani akan semakin terbantu karena ongkos tani semakin rendah.
·         data produk-produk yang masih kita impor. Kemudian teliti produk mana yang bisa dikembangkan di dalam negeri sehingga kita tidak tergantung dengan impor sekaligus membuka lapangan kerja. Sebagai contoh jika mobil bisa kita produksi sendiri, maka itu akan sangat menghemat devisa dan membuka lapangan kerja. Ada 1 juta mobil dan 6,2 juta sepeda motor terjual di Indonesia dengan nilai lebih dari Rp 200 trilyun/tahun. Jika pemerintah menyisihkan 1% saja dari APBN yang Rp 1.000 trilyun/tahun untuk membuat/mendukung BUMN yang menciptakan kendaraan nasional, maka akan terbuka lapangan kerja dan penghematan devisa milyaran dollar setiap tahunnya.
·         stop eksploitasi atau pengurasan kekayaan alam oleh perusahaan asing. Kelola sendiri. Banyak kekayaan alam kita yang dikelola oleh asing dengan alasan kita tidak mampu dan sedang transfer teknologi. Kenyataannya dari tahun 1900 hingga saat ini ketika minyak hampir habis kita masih ”transfer teknologi”.
Sekian sedikit pembahasan mengenai kemiskinan terima kasih.
Referensi :

Antecedents of pronouns and Dangling constructions

ANTECEDENTS OF PRONOUNS Antecedent is the grammatical term used to refer to the noun that a pronoun replaces. An antecedent comes before...