Sabtu, 24 November 2018

Tugas 3 Ekonomi Koperasi


ANALISIS SWOT (PELUANG, ANCAMAN, KESEMPATAN DAN HAMBATAN) KOPERASI yang akan datang

Dalam Manajemen Koperasi, Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangkan sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan perencanaan strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor strenghts, weaknesses, opportunities dan threats dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara keempat faktor tersebut. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT menunjukkan peran penting dari identifikasi kekuatan dan kelemahan intern dalam pencarian strategi yang efektif. Pencocokan yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan saripati dari formulasi strategi yang tepat. Analisis ini akan berlanjut dengan penggambaran matrik SWOT yang mengilustrasikan empat kemungkinan strategi yaitu strategi Strenghts Opportinities (SO), strategi Weaknesses Opportunities (WO), strategi Strenght Threats (ST) dan strategi Weaknesses Threats (WT). Peluang adalah situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan.
Pengembangan Koperasi Dengan Analisis SWOT memberikan penjelasan tentang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai berikut : analisis internal merupakan proses dengan mana perencanaan strategi mengkaji pemasaran, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perusahaan memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dapat menangani ancaman didalam lingkungan.
Sedangkan faktor tertentu dalam lingkungan eksternal dapat menyediakan dasar-dasar bagi menejer untuk mengantisipasi peluang dan merencanakan tanggapan yang tepat sesuai dengan peluang yang ada, dan juga membantu manajer untuk melindungi perusahaan terhadap anacaman atau mengembangkan srategi yang tepat yang dapat merubah ancaman menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Dalam satu lingkungan eksternal dapat menimbulkan ancaman, beliau mengelompokkan lingkungan ekstern kedalam 2 (dua) kelompok yaitu :
1.   Lingkungan luar mempunyai unsur-unsur langsung dan tidak langsung. Contoh unsur-unsur tindakan langsung adalah pelanggan, pemerintah, pesaing, serikat pekerja, pemasok, dan lembaga keuangan.

2.    Unsur-unsur tindakan tidak langsung, antara lain : teknologi, ekonomi, dan politik masyarakat. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dapat diuraikan sebagai berikut : disini seorang manajer akan berusaha mengidentifikasi peluang dan acaman apa saja yang sedang dan akan dialami. Kedua hal ini merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa depan bisnis, sehingga memang perlu untuk dicatat. Dengan demikian setia pihak yang berkepentingan akan terangsang untuk menyiapakan tindakan, baik peluang maupun ancaman perlu diberikan urutan sedemikian rupa sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang lebih penting dan mendesak.


Kekuatan Dari Koperasi :
·        Telah memiliki badan hukum.
·        Strukur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi.
·        Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.
·        Resiko kekurangan pelanggan cukup kecil.
·        Biaya rendah.
·        Kepengurusan yang demokratis.
·        Banyaknya unit usaha yang dikelola.

Kelemahan Dari Koperasi :

·        Lemahnya stuktur permodalan koperasi.
·        Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.
·        Kurang pengalaman usaha.
·        Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.
·        Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.
·        Pengelola yang kurang inovatif.
·        Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang usaha yang dilakukan.
·        Kurang dalam penguasaan teknologi.
·        Sulit menentukan bisnis inti.
·        Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya (partisipasi anggota rendah).

Peluang Koperasi :

·        Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
·        Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
·        Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
·        Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
·        Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
·        Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
·        Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
·        Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
·        Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
·        Dukungan kebijakan dari pemerintah.
·        Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
·        Daya beli masyarakat tinggi.

 Ancaman Koperasi:

·        Persaingan usaha yang semakin ketat.
·        Peranan Iptek yang makin meningkat.
·        Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi.
·        Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi.
·        Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
·        Pasar bebas.
·        Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya lembaga keuangan, produksi dan pemasaran.
·        Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor dan antar daerah.
·        Persepsi yang berbeda dari aparat pembina koperasi.
·        Lingkungan usaha yang tidak kondusif.
·        Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap koperasi.
·        Tarif harga yang ditetapkan pemerintah.
·        Menurunnya daya beli masyarakat.

Kesempatan untuk Koperasi.

Kesempatan (Opportunities) yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi koperasi untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. Loyd (2001) menegaskan bahwa koperasi-koperasi perlu memahami apa yang bisa membuat mereka menjadi unggul di pasar yang mengalami perubahan yang semakin cepat akibat banyak faktor multi termasuk kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan masyarakat yang membuat perubahan selera pembeli, penemuan-penemuan material baru yang bisa menghasilkan output lebih murah, ringan, baik kualitasnya, tahan lama, dan makin banyaknya pesaing-pesaing baru dalam skala yang lebih besar.
Dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan koperasi adalah:
·         Posisi pasar yang kuat (antara lain dengan mengeksploitasikan kesempatan-kesempatan vertikal dan mendorong integrasi konsumen).
·         Pengetahuan yang unik mengenai produk atau proses produksi.
·         Sangat memahami rantai produksi dari produk bersangkutan.
·         Menerapkan suatu strategi yang cemerlang yang bisa merespons secara tepat dan cepat setiap perubahan pasar.
·         Terlibat aktif dalam produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau prospek-prospek masa depan yang bagus (jadi mengembangkan kesempatan yang sangat tepat).

Hambatan – hambatan Koperasi

·    Salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi adalah banyak partai politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Dan juga karena hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah. Koperasi di Indonesia masih sangat lemah. Tidak ada perkembangan yang cukup tinggi. Boleh dikatakan koperasi di Indonesia berjalan di tempat.
·     faktor yang menyebabkan koperasi tidak bisa berjalan adalah dari segi permodalan. Faktor lain yang perlu kita perhatikan dalam mendukung perkembangan koperasi adalahmanajemen koperasi itu sendiri. Banyak hambatan yang dihadapi koperasi dari segi manajemennya sendiri.



Referensi :


Kamis, 22 November 2018

Tugas 2 Ekonomi koperasi


KOPERASIKU SAYANG KOPERASIKU MALANG


Koperasi, dari asal katanya saja, kita sudah mengetahui bahwa salah satu dari usaha pemerintah untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Koperasi adalah salah satu usaha/wiraswata yang pendanaannya banyak bergantung dari pinjaman pemerintah, untuk membahas lebih jauh tentang koperasi, Mari kita telisik sedikit tentang sejarah koperasi di Indonesia.

Koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya.Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem 
kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Lalu, setelah merasa sadar punya kesamaan nasib itulah yang mendorong pemerintah untuk membuat peraturan untuk melindungi organisasi usaha yang berupa koperasi ini. Menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967, Koperasi adalah organisasi 
ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum  pajak.

Koperasiku Sayang Koperasiku Malang dalam artian bahwa saya pikir dari kata malang timbul karena kurangnya perhatian lebih dari pemerintah terhadap koperasi di indonesia begitu pula kesadaran masyarakat kita sendiri  Seiring berkembangnya jaman, bentuk kepedulian masyarakat terhadap koperasi di indonesia mulai melemah dan tidak adanya perkembangan yang signifikan yang ditunjukkan oleh koperasi. Melihat  kondisi Koperasi sekarang seperti  apa yang telah diterangkan oleh dosen saya,  beliau mengatakan bahwa “ Koperasi seperti  hidup segan mati tak mau”.  koperaasi hanya dihidupkan oleh pemerintah, tetapi secara perlahan koperasi dibunuh  oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Koperasi sangat menguntungkan sebenarnya, hanya masyarakat Indonesia saja yang tidak mau menyadarinya. dimana koperasi sangat disayang oleh pemerintah, tetapi sangat malang dikalangan masyarakat. Bisa kita lihat peranan dari Pemerintah sangat gencar untuk mengubah-ubah kebijakan demi berkembangnya koperasi diIndonesia, tetapi tidak diimbangi oleh kesadaran diri masyarakat Indonesia akan keberadaan koperasi. 
Koperasi dalam kondisi kurang atau belum mencapai hasil yang diharapkan, maupun sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sebagian masyarakat yang mempunyai keinginan untuk memajukan koperasi itu sendiri ,koperasi belum sepenuhnya mendapatkan perhatian di hati masyarakat, kenapa seperti itu , kita bisa lihat bahwa keadaan koperasi saat ini telah tergantikan oleh adanya toko-toko modern yang saat ini telah menjajah kehidupan kita secara halus. Sebenarnya Banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh dari koperasi, pada setiap akhir periode, seluruh anggota koperasi bisa mendapatkan SHU ( sisa hasil usaha ). Besar kecilnya SHU dapat diukur dengan seberapa sering atau tidaknya anggota melakukan transaksi dikoperasi. Anggota yang investasinya besar belum tentu mendapat SHU  besar, dan bisa juga anggota yang investasinya sedikit bisa mendapat SHU yang besar, tergantung sering atau tidaknya bertransaksi.
Kesayangan pemerintah terhadap koperasi, sepertinya menjadi boomerang sendiri terhadap masa depan koperasi diIndonesia dimana pemerintah yang sejak awal kemunculan koperasi sangat dimanjakan, sehingga menyebabkan seperti apa  yang terjadi dengan koperasi saat ini, koperasi seperti jalan ditempat, tidak ada inovasi lain, dan sepertinya koperasi harus selalu didampingi oleh pemerintah agar bisa maju. Kemungkinan besar nasib koperasi yang kurangnya regulasi pemerintah dalam menangani perkembangan pasar modern atau kurangnya pemahaman ilmu ekonomi koperasi pada masyarakat. Karena koperasi memiliki point penting yaitu anggota harus berkontribusi penuh karena akan mendapatkan keuntungan sesuai jasa yang telah diberikan, akan tetapi masyarakat lebih memikirkan keuntungan yang cepat tanpa ada kerja keras yang tinggi. Serta persoalan manajemen keuangan yang kurang profesional sehingga menghambat kinerja koperasi.
Oleh karena itu, Tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah juga patut disalahkan dengan nasib koperasi saat ini karena pemerintah kurang memberikan stimulan. Jadi mengakibatkan perputaran uang menjadi tersendat dan mengakibatkan kegiatan koperasi pun kurang optimal dan bahkan akhirnya akan membuat koperasi menjadi gulung tikar (Tutup Usaha). Tetapi dari sisi masyarakat pun seharusnya ikut berperan dalam memajukan koperasi di Indonesia, karena koperasi itu bersifat kekeluargaan dan anggotanya pun bisa dikatakan sebagai pemilik. Jadi, anggota yaitu masyarakat harus mengawasi jalannya koperasi karena tanpa pengawasan koperasi akan kurang maksimal kinerjanya.
Keberadaan koperasi di Indonesia pun tidak semata-mata hanya untuk menambah deretan daftar Lembaga Keuangan Bukan Bank, koperasi ada untuk menyokong ekonomi kita menjadi salah satu wadah mata pencaharian kita. Namun pada kenyataannya, hanya segelintir nyawa yang peduli dengannya. Faktor lain yang mengakibatkan koperasi sulit maju di Indonesia adalah  koperasi hanya akan berhasil jika manajemennya bersifat terbuka/transparan dan benar-benar partisipatif. Artinya dengan keterbukaan manajemen terhadap anggota sehingga menumbuhkan rasa percaya terhadap koperasi jadi tidak hanya menjadi anggota sementara saja. Gambaran koperasi sebagai ekonomi kurang berkelas menjadi bahan pertimabangan masyarakat Indonesia padahal yang sesungguhnya pendapat tersebut tidak benar. Sehingga menjadi salah satu penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju dan memiliki daya saing dengan perusahaan-perusahaan yang besar.
Pemerintah harus sepenuh hati dalam memajukan koperasi diIndonesia, jangan ada kata setengah hati, terutama kepada menteri UKM ( Usaha Kecil Menengah ). Dan tentunya masyarakat juga harus mendukung sepenuh hati kebijakan pemerintah, agar tujuan koperasi bisa terwujud. Mendirikan koperasi bukanlah hal yang mudah. Tidak banyak orang yang mau berinisiatif guna mendirikan koperasi dan memajukan kesejahteraan bersama. Bahkan pemerintah pun kini seolah-olah lebih peduli akan program kerja kementeriannya yang lain berkenaan dengan UMKM dibanding koperasi. Bukan salah pemerintah, dan bukan sepenuhnya salah masyarakat pula.
Badan usaha yang memiliki badan hukum ini, dari tahun ke tahun nampaknya keberadaan diIndonesi sudah hampir hilang ditelan zaman. Banyak anak-anak muda (masyarakat)  tidak tahu apa itu koperasi, kebanyakan anak muda hanya sering mendengar apa yang namanya koperasi, tetapi tidak tahu apa bentuk wujud, kegunannya, manfaatnya dari koperasi itu sendiri. Tujuan yang ditetapkan oleh Pendiri koperasi pada awal abad 20 ternyata dimata umum hanyalah sebatas kata-kata. Karena banyak sekali koperasi yang kekurangan modal, kejadian ini diakibatkan karena koperasi kekurangan anggota, sebagian masyarakat menganggap bahwa koperasi itu sudah ketinggalan zaman. Sebenarnya kalau kita sebagai manusia mau berfikir cerdas, pemerintah akan mendukung keberadaan koperasi, partai politik dan investor juga mau iikut mendanai koperasi. Masyarakat harus melihat potensi yang dimiliki koperasi, sebenarnya tujuan koperasi ini sangat menguntungkan bagi kita semua, agar tujuan koperasi bisa terwujud, seluruh masyarakat Indonesia harus bersatu untuk mewujudkan tujuan koperasi, dengan cara masyarakat menjadi anggota koperasi, dan jika sudah menjadi anggota koperasi, kita harus tetap sadar untuk membayar iuran wajib, niscahya koperasi diIndonesia akan maju, dengan modal yang sangat berlimpah, dan partai politik dan investor akan melakukan penanaman modal dikoperasi, dan kesejahteraan Indonesia akan meningkat.

Referensi :
http://bagusrizkyy31.blogspot.com/2016/11/koperasiku-sayang-koperasiku-malang.html

Selasa, 20 November 2018

Tugas Ekonomi Koperasi 1


Makalah Ekonomi Koperasi
“Siapkah Koperasi Menghadapi Era Globalisasi”
Dosen: SULASTRI

DISUSUN OLEH  :
RIZKY PUTRA PRASTAWA (25217356)


KELAS : 2EB07

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN S1 AKUNTANSI
2017/2018










BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diperkembangan jaman yang sudah sangat luas ini, membawa kita berada didalam dunia yang sangat dekat dengan yang lainnya. Memberikan berbagai macam kemudahan didalam menjalani segala aktivitas manusianya, dengan kebebasan yang sangat kompleks dan menjadikan manusia harus dapat bersaing antara individu satu dengan induvidu lainnya atau kelompok satu dengan kelompok lainnya, hal  tersebut ialah era globalisasi yang berdampak baik maupun buruk terhadap kehidupan manusia. Globalisasi membuat manusia harus mampu bersaing dari dalam lingkungan ke lingkungan yang baru atau dengan manusia-manusia baru. Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia diseluruh dunia melalui perdagangan , investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk bentuk interaksi yang lain sehingga batas – batas suatu Negara menjadi semakin sempit.
Didalam globalisasi lahir sebuah globalisasi perkonomian. yaitu merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Jadi relevansi globalisasi terhadap perekonomian suatu bangsa menjadi sangat kompleks dan signifikan terhadap keadaan masyarakat suatu bangsa tersebut. Hal ini menandakan bahwa di era ini persaingan antara individu dengan individu atau antara kelompok dengan kelompok. Dan koperasi disini diharapkan memiliki peran untuk membuat suatu keadaan masyarakat stabil dalam perekonomiaannya. Dan koperasi mampu menghadapi suatu era globalisasi yang secara tidak langsung ataupun langsung masuk di lingkungan sekitar kita, dan bagaimana kita mampu menghadapi hal itu dengan bijak dan baik.









Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di ambil sebuah rumusan masalah, yaitu :
1.      Apa pengertian dari Globalisasi?
2.       Apa saja dampak positif dari Globalisasi?
3.      Apa saja dampak negatife dari Globalisasi?
4.      Apa saja peluang dan tantangan koperasi di era Globalisasi?
5.      Bagaimana langkah-langkah antisipatif koperasi dalam Globalisasi?

 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

Untuk mengetahui apakah koperasi siap dalam menghadapi era Globalisasi.







  
BAB II
    PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi diambil dari kata global,yang maknanya adalah Universal. Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

B. Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
1.      Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.      Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.      Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.


4.      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

C. Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
1.      Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2.      Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.


3.      Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasarsaham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
4.      Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

D . Peluang Dan Tantangan Koperasi Di Era Globalisasi
Agar koperasi dapat eksis dalam era globalisasi perlu menempuh empat langkah.:
·         Pertama harus dapat merestrukturasi hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang ada.
·         Kedua pembenahan manajerial.
·         Ketiga startegi integrasi ke luar dan ke dalam.
·         Keempat peningkatan efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.
Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya.



Tantangan untuk pengembangan masa depan memang relative berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam persaingan yang makin menggelobal. Kalau kita lihat ciri-ciri globalisasi dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama, maka tidak ada alasan bagi suatu negara untuk memanjakan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi) yang tidak efisien dan kompetitif.

E. Langkah-langkah Antisipatif Koperasi Dalam Globalisasi
Masa depan perekonomian global berada ditangan unit usaha yang kecil, otono, namun padat teknologi. Sektor-sektor usaha kecil di Indonesia perlu diberi kesempatan untuk berperan labih banyak.
Keistimewaan koperasi tidak dikenal adanya majikan dan buruh, serta tiadak ada istilah pemegang saham mayoritas. Semua anggota berposisi sama, dengan hak suara sama. Oleh karena itu, apabila aktivitas produksi yang dilakukan koperasi ternyata dapat memberi laba financial, semua pihak akan turut menikmati laba tersebut.
Untuk mengembangkan koperasi banyak hal yang perlu dibenahi baik internal maupun eksternal. Langkah pembenahan koperasi :
·         Pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan internal, dengan meminimalisir segala konflik yang ada. Menumbuhkan mentalitas kewirausahaan para pengurus dan anggota koperasi.
·         Kedua, memperbaiki manajerial. Manajemen koperasi dimasa yang akan datang menghendaki pengarahan focus terhadap pasar, sistem pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal mendatang.
·         Ketiga, kerjasama antar koperasi maupun kerjasama dengan pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Koperasi dituntut untuk menempatkan anggotanya sebagai pelaku aktif dalam proses produksi dan distribusi dapat memenuhi syarat-syarat penghemat biaya, pemanfaatan modal, keorganisasian, fleksibilitas dan pemekaran kesempatan kerja






BAB III
PENUTUP

Koperasi sebenarnya dapat menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari krisis ekonomi. Dan juga koperasi bisa mengembangkan produk lokal yang berkualitas agar bisa mengeksport sehingga produk dalam negeri dapat bersaing di negeri sendiri dan setidaknya meminimalkan masyarakat menggunakan produk eksport.
Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Tantangan untuk menghadapi globalisasi memang berat karena jika koperasi tidak berbenah dalam segala aspek maka bukan tidak mungkin koperasi akan tergerus serta akan mematikan perekonomian masyarakat. Selain itu membuat koperasi menjadi usaha yang nyaman untuk bertransaksi dengan masyarakat juga anggotanya akan lebih membuat koperasi menjadi kompetitif dan efisien dalam pelayanannya.




DAFTAR PUSTAKA :


Antecedents of pronouns and Dangling constructions

ANTECEDENTS OF PRONOUNS Antecedent is the grammatical term used to refer to the noun that a pronoun replaces. An antecedent comes before...