Makalah
Ekonomi Koperasi
“Siapkah
Koperasi Menghadapi Era Globalisasi”
Dosen:
SULASTRI

DISUSUN
OLEH :
RIZKY
PUTRA PRASTAWA (25217356)
KELAS : 2EB07
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN S1 AKUNTANSI
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diperkembangan jaman
yang sudah sangat luas ini, membawa kita berada didalam dunia yang sangat dekat
dengan yang lainnya. Memberikan berbagai macam kemudahan didalam menjalani
segala aktivitas manusianya, dengan kebebasan yang sangat kompleks dan
menjadikan manusia harus dapat bersaing antara individu satu dengan induvidu
lainnya atau kelompok satu dengan kelompok lainnya, hal tersebut
ialah era globalisasi yang berdampak baik maupun buruk terhadap kehidupan
manusia. Globalisasi membuat manusia harus mampu bersaing dari dalam lingkungan
ke lingkungan yang baru atau dengan manusia-manusia baru. Globalisasi adalah
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia diseluruh dunia
melalui perdagangan , investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk bentuk
interaksi yang lain sehingga batas – batas suatu Negara menjadi semakin sempit.
Didalam globalisasi lahir sebuah globalisasi
perkonomian. yaitu merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara
di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa
rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal,
barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara
akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke
dalam pasar
domestik.
Jadi relevansi
globalisasi terhadap perekonomian suatu bangsa menjadi sangat kompleks dan
signifikan terhadap keadaan masyarakat suatu bangsa tersebut. Hal ini
menandakan bahwa di era ini persaingan antara individu dengan individu atau
antara kelompok dengan kelompok. Dan koperasi disini diharapkan memiliki peran
untuk membuat suatu keadaan masyarakat stabil dalam perekonomiaannya. Dan
koperasi mampu menghadapi suatu era globalisasi yang secara tidak langsung
ataupun langsung masuk di lingkungan sekitar kita, dan bagaimana kita mampu menghadapi
hal itu dengan bijak dan baik.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di ambil sebuah rumusan masalah, yaitu :
1.
Apa pengertian dari
Globalisasi?
2.
Apa saja dampak positif dari Globalisasi?
3.
Apa saja dampak negatife dari Globalisasi?
4.
Apa saja peluang dan
tantangan koperasi di era Globalisasi?
5.
Bagaimana langkah-langkah
antisipatif koperasi dalam Globalisasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui
apakah koperasi siap dalam menghadapi era Globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Globalisasi
Globalisasi
diambil
dari kata global,yang maknanya adalah Universal. Globalisasi adalah keterkaitan
dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang
lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara
di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan
batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi
ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan
antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar
domestik.
B. Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
1.
Produksi global dapat
ditingkatkan
Pandangan ini sesuai
dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo.
Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor
produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien,
output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.
Meningkatkan kemakmuran
masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari
berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini
menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu,
konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih
rendah.
3.
Meluaskan pasar untuk produk
dalam negeri
Perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih
luas dari pasar dalam negeri.
4.
Dapat memperoleh lebih banyak
modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari
investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena
masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.
Menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan
saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi
yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini
seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri
terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di
dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
C. Dampak Negatif
Globalisasi Ekonomi
1.
Menghambat
pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari
globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih
bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang
baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri
yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan
sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada
industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2.
Memperburuk
neraca pembayaran
Globalisasi cenderung
menaikkan barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3.
Sektor
keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek
penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio
yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar
negeri ke pasarsaham.
Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai
uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika
harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke
luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata
uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan
efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
4.
Memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti
ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan
masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada
akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin
tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
D . Peluang Dan
Tantangan Koperasi Di Era Globalisasi
Agar koperasi dapat
eksis dalam era globalisasi perlu menempuh empat langkah.:
·
Pertama harus dapat
merestrukturasi hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang ada.
·
Kedua pembenahan manajerial.
·
Ketiga startegi integrasi
ke luar dan ke dalam.
·
Keempat peningkatan efisiensi dalam proses produksi
dan distribusi.
Peluang koperasi untuk
tetap berperan dalam perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal
koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha)
yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya.
Tantangan untuk
pengembangan masa depan memang relative berat, karena kalau tidak dilakukan
pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam persaingan yang makin
menggelobal. Kalau kita lihat ciri-ciri globalisasi dimana pergerakan barang,
modal dan uang demikian bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan
asing (luar negeri) sama, maka tidak ada alasan bagi suatu negara untuk
memanjakan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi) yang tidak efisien dan
kompetitif.
E.
Langkah-langkah Antisipatif Koperasi Dalam Globalisasi
Masa depan
perekonomian global berada ditangan unit usaha yang kecil, otono, namun padat
teknologi. Sektor-sektor usaha kecil di Indonesia perlu diberi kesempatan untuk
berperan labih banyak.
Keistimewaan koperasi
tidak dikenal adanya majikan dan buruh, serta tiadak ada istilah pemegang saham
mayoritas. Semua anggota berposisi sama, dengan hak suara sama. Oleh karena
itu, apabila aktivitas produksi yang dilakukan koperasi ternyata dapat memberi
laba financial, semua pihak akan turut menikmati laba tersebut.
Untuk mengembangkan
koperasi banyak hal yang perlu dibenahi baik internal maupun eksternal. Langkah
pembenahan koperasi :
·
Pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan
internal, dengan meminimalisir segala konflik yang ada. Menumbuhkan mentalitas
kewirausahaan para pengurus dan anggota koperasi.
·
Kedua, memperbaiki manajerial. Manajemen koperasi
dimasa yang akan datang menghendaki pengarahan focus terhadap pasar, sistem
pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal
mendatang.
·
Ketiga, kerjasama antar koperasi maupun kerjasama
dengan pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Koperasi dituntut
untuk menempatkan anggotanya sebagai pelaku aktif dalam proses produksi dan
distribusi dapat memenuhi syarat-syarat penghemat biaya, pemanfaatan modal,
keorganisasian, fleksibilitas dan pemekaran kesempatan kerja
BAB III
PENUTUP
Koperasi sebenarnya
dapat menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari
krisis ekonomi. Dan juga koperasi bisa mengembangkan produk lokal yang
berkualitas agar bisa mengeksport sehingga produk dalam negeri dapat bersaing
di negeri sendiri dan setidaknya meminimalkan masyarakat menggunakan produk
eksport.
Peluang koperasi untuk
tetap berperan dalam percaturan perekonomian nasional dan internasional terbuka
lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi
(badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Tantangan
untuk menghadapi globalisasi memang berat karena jika koperasi tidak berbenah
dalam segala aspek maka bukan tidak mungkin koperasi akan tergerus serta akan
mematikan perekonomian masyarakat. Selain itu membuat koperasi menjadi usaha
yang nyaman untuk bertransaksi dengan masyarakat juga anggotanya akan lebih
membuat koperasi menjadi kompetitif dan efisien dalam pelayanannya.
DAFTAR
PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar